RAGAM INFORMASI

TENTANG DUNIA PERSAPIAN

Hery Supratman Adalah Penemu HERYAKI, Probiotik Yang Sangat Bermanfaat Bagi Peternak Sapi

Tidak hanya menyebarkan pengetahuan tentang peternakan di kampus, Dr. Ir. Rd. Hery Supratman MS adalah pakar ternak yang  turun langsung sebagai narasumber dan pelatihan untuk peternak, konsultan pakan pada beberapa usaha ternak skala besar (feedlot), formulator pakan pada salah satu Industri Vitamin dan Obat-obatan terbesar di Indonesia, dan tenaga ahli yang turut  merancang pabrik pakan sapi perah milik UPP KPBS.

Dr. Ir. Rd. Hery Supratman adalah seorang akademisi sekaligus praktisi dibidang peternakan, yang aktif melakukan penelitian kualitatif dan kuantitatif untuk menghasilkan produk yang sangat membantu para peternak, antara lain:

  • LI-TEST, cairan yang digunakan untuk mendeteksi kemurnian dedak, yang seringkali dicampur dengan sekam oleh penjualnya untuk mendapatkan keuntungan lebih besar,  namun sangat merugikan peternak yang menggunakannya.
  • Produk Fermentasi Aspergillus oryzae hasil kolaborasi dengan Jhondri S.T (Pranata Labortorium), untuk  meningkatkan kandungan protein pada pakan ternak sapi.
  • Mixer Horizontal (kapasitas 100-200 kg) untuk membuat premix atau mencampur imbuhan pakan agar homogen.
  • Vitaral-mix Lagantor; sumber vitamin dan mineral. Digunakan untuk memperbaiki pencernaan sapi, agar dapat menyerap nutrisi secara maksimal.
  • Probiotik Heryaki untuk pakan unggas dan ruminansia (sapi, kambing, domba), yang mampu mempercepat pertumbuhan berat badan (PBB) dan meredam bau kotoran sehingga tidak mengganggu lingkungan.

 

Rasa cintanya pada dunia peternakan, membuat beliau miris dengan kondisi saat ini, dimana  jumlah peternak terus berkurang karena berbagai permasalahan, mulai dari kebijakan pemerintah yang tidak tepat sasaran, bahan baku pakan yang semakin mahal dan  sulit didapatkan,  hingga harga jual produk peternakan yang stagnan.

Bekerjasama dengan duniasapi.com, Dr. Ir. Rd. Hery Supratman kemudian mencoba menciptakan peternak-peternak milenial yang mau dan mampu menggunakan kemajuan teknologi untuk meningkatkan pendapatan usahanya. Caranya adalah dengan:

  1. Menyelenggarkan program-program Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT), mulai dari tingkat dasar yaitu bagaimana cara memulai wirausaha ternak hingga tingkat mahir untuk meningkatkan pendapatan dari usaha ternak.
  2. Membuat sarana dan prasarana penunjang usaha ternak yang bermanfaat. Salah satunya adalah aplikasi digital khusus pakan ternak yang diberi nama FORPATE. Aplikasi ini sangat berguna bagi peternak untuk meramu pakan sendiri sesuai dengan ketersediaan bahan baku yang ada disekitar lokasi.

Targetnya adalah, peternak akan mampu mengatasi segala kesulitan yang ada sekarang ini dan meningkatkan pendapatan secara optimal untuk kesejahteraan keluarga maupun masyarakat disekelilingnya.

Ketika diminta pendapatnya tentang prospek peternakan dimasa datang, Dr. Ir. Rd. Hery Supratman yakin bahwa dunia peternakan akan terus berkembang dan menjadi industri yang sangat menjanjikan. Bidang Peternakan akan selalu menjadi peluang wirausaha, karena nyaris semua bagian tubuh ternak, mulai dari ujung kepala ternak hingga kotorannya, mempunyai nilai ekonomis.

 

 

 

 

Riwayat Pendidikan

 

 LULUS PROGRAM
UNIVERSITAS
STUDI
1984 Sarjana UNPAD Peternakan
2003 Magister Sains IPB Nutrisi dan Makanan Ternak
2009 Doktor UNPAD Ilmu Ternak

 

 

 

Pengalaman Mengajar

 

MATA KULIAH PROG.
STUDI THN AKADEMIK
Teknologi Pakan S1 Nutrisi dan Makanan Ternak Ganjil
Industri Pakan S1 Ilmu Ternak Ganjil
Teknik Percobaan Nutrisi dan Makanan Ternak S1 Ilmu Ternak Ganjil

 

 

 

Pengalaman  Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

 

TAHUN JUDUL STATUS
SUMBER DANA
2007 Pemanfaatan Limbah Fast Food Untuk Ternak Ayam Ketua Dipa Unpad
2009 Dampak Pengkondisian Bahan dan Lama Waktu proses pembuatan Pellet Terhadap Kualitas Ransum dan Implikasinya pada Performans Ayam Broiler. Disertasi Disertasi Sendiri
2009 Rancang Bangun Model Mesin Pellet dan Rekayasa Sosial usaha Peternakan Ayam Skala Menengah Guna Meningkatkan Ketahananan Pangan Daging Unggas Berbasis Bahan Baku Lokal. Hibah Penelitian Strategis Nasional. Ketua Dipa Inpad
2010 Pengaruh Ukuran Partikel Ransum Terhadap Performa Ayam Ketua  Sendiri
2011 Pengaruh Suhu Pembuatan Ransum dan Level Aspergillus oryzae Terhadap Performans Ayam Broiler Ketua Sendiri
2011 Pengaruh Berbagai Ukuran Pellet Terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Protein Pada Ayam Broiler Komersial Umur 35 Hari Anggota Kelompok
2014-2016 Pengembangan Complete Feed Berbasis Sumberdaya Lokal Untuk Mengoptimalkan Produktivitas Domba Dab meningkatkan Pendapatan Peternak Ketua PUPT Kemeristek dan Dikti
2014-2016 Pengelolaan Sumberdaya Peternakan Untuk Meningkatkan Produktivitas dan Usaha Sapi Perah Anggota PUPT Kemenristek dan Dikti
2014-2016 Pembuatan Feed Suplement Pemacu Pertumbuhan Melalui Bioproses Untuk Mengoptimalkan Potensi Genetik Itik Yang Dipelihara Intensif Pada Kondisi Minim Air Anggota PUPT Kemenristek dan Dikti
2017 Feedlot Domba Tanpa Ngarit Ketua Hilirisasi Unpad

 

 

Kegiatan Profesional/Pengabdian Masyarakat

 

TAHUN NAMA KEGIATAN TEMPAT
1997-2012 Pembuatan Premix (Vitamin & Mineral) Untuk Sapi PT VETINDO, Jakarta
2002 Pelatihan Pabrik Pakan PT Sumber Prima Anugerah Abadi, Tangerang
2008 Pembuatan Mesin Penghancur Multiguna Fakultas Peternakan Unpad & Lembaga Penelitian ITB, Lembang
2008 Pembuatan Alat Pengetes Durbilitas Pellet Fakultas Peternakan Unpad
2008 Pembuatan Reagent Untuk Pengetest Kemurnian Dedak Fakultas Peternakan Unpad
2009 Pembuatan Mesin Pellet Kapasitas 50 Kg/jam Fakultas Peternakan Unpad dan CV Agro Asri
2009 Pembuatan Mesin Pengering (oven) Double Power Fakultas Peternakan Unpad dan CV Agro Asri
2010 Pelatihan Manajemen Pemberian Pakan Sapi Potong Dompet Dhuafa, Bogor
2010 Pelatihan Industri Pakan Ternak Ruminansia PT Kalbe Farma, Jakarta
2011-sekarang Pelatihan Pakan Sapi Potong Angkatan 1 s/d 8 Balai Pelatihan Peternakan Dinas Peternakan Provinsi Jabar
2011-sekarang Kerjasama Pembuatan Mixer CV Agro Asri
2011 Kerjasama Penelitian Penggemukan Sapi Feedlot PT Citra Buana Agro Semesta, Bandung
2011 Kerjasama Pembuatan Premix Sapi Grower dan Finisher (Vitaral dan Vitaral Plus) Pabrik Obat Hewan PT Kalbe Farma
2002 s/d 2012 Konsultan Pakan Sapi Potong Feedlot PT Karya Anugerah Rumpin, Bogor
2011-sekarang Konsultan Pakan Sapi Potong Feedlot PT Citra Agro Buana Semesta, Bandung
2012-sekarang Konsultan Pembangunan dan Operasional Pabrik Pakan Sapi KPBS Pengalengan
2011-sekarang Kerjasama Pendidikan dan Pelatihan Pakan Ternak duniasapi.com
2011-sekarang Kerjasama Program Simulasi Pakan Ternak Online duniasapi.com & pakansapi.com
2013-sekarang Uji Coba probiotik Heryaki dan Vitaral-mix Untuk Penggemukan Sapi Feedlot PT Agrisatwa Jaya Kencana, Legok, Banten
2014-sekarang Uji Coba Probiotik Heryaki dan Vitaral-mix Untuk Penggemukan Sapi Feedlot PT Citra Agro Buana Semesta, Bandung
2014 Kerjasama Pembuatan Premix Pabrik Obat PT Mensana Aneka Satwa
2014 Uji Coba Produk Probiotik Heryaki dan Vitaral-mix untuk Penggemukan Sapi Feedlot PT Biofarm Plantation
2015 Uji Coba Produk Probiotik Heryaki dan Vitaral-mix untuk Penggemukan Sapi Feedlot PT Lembu Jantan Perkasa
2015 Uji Coba Probiotik Aspergillus oryzae Feedlot PT Lembu Jantan Perkasa
2016 Uji Coba Probiotik Heryaki dan Masamix Feedlot PT Sumber Makanan Sehat
2016 Uji Coba Pembuatan Heryaki Powder UPP KPBS Pangalengan
2016 Uji Coba Heryaki Powder Feedlot PT Agrisatwa Jaya Kencana, Legok, Banten
2016 Uji Coba Heryaki Powder Feedlot PT Kadila, Bandung
2017 Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Penggunaan Heryaki Powder Untuk Fatteniing Sapi Potong Feedlot PT Agrisatwa Jaya Kencana, Legok, Banten.
2017 Heryaki Powder untuk Meningkatkan Palatabilitas Pakan Feedlot PT Kadila, Bandung
2017 Heryaki Powder Untuk Penggemukan Domba Penelitian Hilirisasi Unpad

Mengenal Sapi Simental yang Jadi Primadona di Indonesia

Sapi Simental – Di Indonesia terdapat banyak macam sapi yang dibudidayakan. Baik untuk sapi pedaging atau sapi perah. Salah satu jenis sapi yang cukup terkenal di kalangan peternak adalah sapi Simental. Baca selengkapnya...

Penyakit Demam Tiga Hari Pada Sapi, Meski Ringan Namun Merugikan

Nyamuk ternyata tidak hanya mengisap darah manusia, tetapi juga hewan ternak seperti sapi. Tak sekedar mengisap darah, nyamuk tersebut juga menularkan Penyakit Demam Tiga Hari pada sapi, atau dalam Bahasa ilmiahnya disebut sebagai Bovine Ephemeral Fever (BEF), dan dalam Bahasa Inggris sebagai Three Days Sickness. Banyak juga peternak yang menggunakan istilah gomen untuk menyebut penyakit ini. Meski tidak terlalu berat, penyakit ini dapat membuat kerugian cukup besar pada peternak sapi, karena… Baca selengkapnya...

Sapi Dapat Hidup Hingga Usia Berapa Tahun?

Sapi perah adalah jenis sapi yang dikembangbiakkan secara khusus karena kemampuannya dalam menghasilkan susu dalam jumlah besar. Pada umumnya, sapi perah termasuk dalam spesies Bos taurus. Pada awalnya, manusia tidak membedakan sapi penghasil susu dengan sapi potong. Apapun jenisnya, seekor sapi dapat digunakan untuk menghasilkan susu (sapi betina) maupun daging (umumnya sapi jantan). Baca selengkapnya...

Memilih Model Kandang Sapi Perah Yang Cocok Dengan Cuaca Di Indonesia

Akhir-akhir ini, cuaca di Indonesia semakin gerah. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi tersebut secara meteorologis disebabkan suhu udara yang meningkat disertai dengan kelembapan udara yang tinggi. Berdasarkan pencatatan meteorologis yang dilakukan BMKG, suhu tertinggi terjadi di Sentani, Papua. Baca selengkapnya...

Membangun Kandang Sapi Sederhana Untuk Peternak Pemula

Jika Anda ingin memulai bisnis peternakan sapi, hal pertama yang harus disiapkan adalah kandang yang sesuai dengan jenis ternak dan anggarannya. Kandang untuk jenis sapi potong berbeda dengan kandang untuk sapi perah. Sedangkan anggaran biaya untuk pembuatan kandang sangat tergantung pada jenis materialnya. Baca selengkapnya...
  • Bali Cattle National Asset that Needs to be Preserved

    The government needs to increase the population and productivity of Bali cattle, a national asset other countries do not have, an expert has said. The Bogor Agricultural Institute’s (IPB) animal husbandry professor Ronny Rachman Noor said on Thursday that Bali cattle had often been undervalued by the government because they were local livestock.