DIKLAT WIRAUSAHA TERNAK KELINCI

Panduan memulai wirausaha ternak kelinci dengan materi mulai dari program pembentukan karakter, teknis budidaya hingga strategi pemasaran.

TENTANG TERNAK KELINCI

Jenis sayuran hijau seperti kangkung, wortel, lobak, kol, sawi, dan daun singkong, seringkali sudah layu sebelum sempat diolah. Akhirnya menjadi limbah. Jika hanya sedikit tinggal membuangnya di bak sampah. Bagaimana jika jumlahnya berlimpah ? Mengapa tidak berpikir untuk memanfaatkannya ?

Mungkin tidak banyak yang tau bahwa beberapa jenis limbah sayur mayur yang biasanya dibuang, memiliki potensi sebagai penghasil uang. Bagaimana caranya ? Mari disimak...

Beberapa sayuran hijau seperti contoh diatas, selama dalam kondisi bersih dan tidak tercemar bahan beracun dan berbahaya seperti pestisida, adalah salah satu jenis pakan hijauan untuk hewan ternak kelinci. Walaupun makanan utama kelinci adalah rumput atau Hay (rumput awetan yang dipotong tepat sebelum berbunga), ternak kelinci juga menyukai aneka jenis sayuran. Namun untuk kelinci yang diternakkan, beri sayuran yang sudah dalam kondisi layu.

Mengapa harus layu ? Ternyata, daya cerna kelinci terhadap makanan hijau tergolong rendah. Pelayuan atau pengeringan pada pakan hijau yang akan diberikan berfungsi untuk menghilangkan racun atau getah yang bisa membuat kelinci mencret atau kejang-kejang. Juga bertujuan untuk mempertinggi kadar serat kasar pada rerumputan dan sayuran tersebut. Kalaupun anda memiliki sayuran atau rumput segar, tetap saja harus dilayukan atau dikeringkan terlebih dahulu, baru bisa diberikan sebagai pakan kelinci.

Pakan yang mudah didapat hanyalah salah satu dari beberapa kelebihan beternak kelinci. Faktor lain yang bisa menjadi pertimbangan adalah : tidak membutuhkan modal besar, bisa dilakukan di lahan yang terbatas, mudah dikerjakan bahkan oleh ibu rumahtangga sekalipun.

Dan ada satu hal yang menarik. Menempatkan hay atau pakan kelinci di salah satu sudut kotak kotoran akan mendorong kelinci untuk buang air di kotak kotoran yang sudah disediakan. Karena kelinci biasanya akan makan dan buang kotoran pada waktu yang hampir bersamaan. Tidak merepotkan bukan ?

Langkah selanjutnya adalah menyusun perencanaan yang matang, agar hasil yang didapat bisa maksimal. Dan jangan lupakan hal yang paling pokok yaitu, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan diri tentang manajemen budidaya, penanganan produk dan pemasaran pascapanen.

Bagi anda yang ingin memulai wirausaha ternak atau para peternak pemula yang ingin meningkatkan pendapatan, kami memiliki Program Pendidikan dan Pelatihan Wirausaha Ternak yang terbuka untuk umum. Program ini merupakan kolaborasi antara duniasapi.com dengan  Koperasi Pegawai Republik Indonesia - Balai Penelitian Ternak (KPRI-BALITNAK).

Duniasapi.com adalah salah satu pionir website profesional berbadan hukum (dibawah naungan PT. Rumpun Sejathi), yang dikelola bersama-sama oleh beberapa pelaku bisnis peternakan, tokoh peternakan, tenaga pendidik, dan pengurus komunitas peternak.   Situs ini berawal dari blog gratisan yang di-launching pada awal tahun 2005, dan langsung booming karena menjadi acuan para peternak yang selama ini memang sulit mengakses informasi tentang bidang usaha yang digelutinya. Hingga akhirnya diputuskan untuk mengoptimalkannya secara profesional.

Reborn dan relaunching duniasapi.com versi baru dilakukan pada event akbar "Indolivestock" tanggal 28 Juli tahun 2007, disaksikan langsung oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia pada saat itu yaitu Bapak Ir. H. Suswono, MMA.

Sedangkan KPRI BALITNAK, adalah satu unit usaha yang didirikan dan dikelola oleh pegawai Balai Penelitian Ternak, sebuah lembaga yang dibentuk untuk kepentingan dan kemajuan peternak di Indonesia. Salah satu potensi yang ada di KPRI  BALITNAK adalah para ahli ternak (informasi lengkap silahkan KLIK DISINI), yang telah memasuki masa purna bakti, namun tetap mempunyai semangat dan idealisme untuk membangun dunia peternakan di Indonesia.

Dengan modal pengalaman serta sumber daya tersebut, kami bekerjasama  merancang program diklat yang tidak hanya menarik dan mudah dicerna, namun juga sistematis, logis, benar dan ilmiah dan disesuaikan dengan kemampuan peserta. Menarik, karena kepada para peserta akan diberikan informasi seluas-luasnya mengenai manfaat usaha peternakan selain keuntungan finansial yang umum didapat.

Mudah dicerna,  melalui materi yang telah  disesuaikan dengan tingkat kemampuan para peserta. Sistematis artinya program disusun dalam suatu urutan teratur, sehingga para peserta memahami materi yang diberikan.  Logis dan benar, materi yang diajarkan berlandaskan teori yang kuat, tidak menyimpang dari disiplin ilmu peternakan, serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

TARGET PESERTA

1. Para calon wirausaha ternak.

2. Para peternak pemula yang ingin mengoptimalkan hasil usahanya.

MATERI

Secara umum materi dibagi menjadi:

 1."Soft Improvement" dan Manajemen Peternakan

Berdasarkan penelitian, memiliki modal dan fasilitas, ternyata tidak menjamin kesuksesan seorang wirausaha ternak. Dibutuhkan persiapan psikologis, pembentukan karakter, dan pengetahuan tentang tatacara pengelolaan usaha ternak. Itu sebabnya kami memasukkan materi soft improvement dan management, sebagai program awal diklat wirausaha ini.

2.Gambaran Umum Tentang Wirausaha Ternak

Memberikan pengetahuan seluas-luasnya tentang kondisi terkini, potensi, serta masa depan wirausaha ternak, berdasarkan hasil penelitian lapangan dan penelitian laboratorium. Termasuk informasi mengenai berbagai inovasi teknologi yang membantu mengoptimalkan keuntungan dari usaha ternak yang akan dijalankan.

3.Panduan Memulai Usaha Ternak dan Teknis Budidaya

Sejak dahulu kala, hewan ternak memang memiliki daya tarik yang luar biasa. Banyak orang yang sejak kecil sudah mempunyai cita-cita untuk menjadi wirausahawan ternak, dan itu terus menjadi obsesi seumur hidupnya. Tak perlu heran, jika menjadi wirausahawan ternak menjadi pilihan saat harus mempersiapkan diri memasuki usia pensiun.

Harus diakui wirausaha ternak memang menjadi memiliki kepuasan tersendiri, jika dibandingkan dengan bidang usaha yang lain. Namun demikian tidak banyak yang tau darimana harus memulainya.

Sebagian narasumber diklat ini adalah para pelaku usaha profesional, namun memiliki idealisme untuk turut serta mengembangkan dan memajukan bidang peternakan di Indonesia. Mereka akan berbagi pengetahuan tentang kegiatan-kegiatan di peternakan yang dilakukan sehari-hari. Juga berbagai solusi atas kendala dan permasalahan yang dialami saat menjalankan bisnisnya Tujuannya adalah, agar para peserta tidak mengulang kesalahan dan menghamburkan biaya, waktu dan tenaga untuk suatu hal yang sebenarnya tidak perlu dilakukan.

Pada sesi ini, kepada para peserta akan diberikan materi untuk melakukan studi kelayakan sebelum memulai usaha ternaknya. Antara lain untuk mengetahui potensi wilayah (market, sumber pakan), pilihan jenis ternak yang menguntungkan untuk dibudidayakan, serta antisipasi masalah-masalah yang akan timbul di kemudian hari, dll.

Dilanjutkan dengan materi teknis budidaya, seperti mempersiapkan dan mengatur lahan, memilih tipe dan proses pembuatan kandang, memilih dan mempersiapkan bibit, pembuatan dan pemberian pakan, penanganan penyakit, cara panen, teknik pemasaran dan tata niaga, pengolahan limbah, dsb.

4. Analisis Finansial

Adalah teknik melihat kelayakan usaha dari sudut pandang peternak sebagai pemilik modal. Yang menjadi perhatian utama adalah segi cash-flow yaitu perbandingan antara hasil penerimaan atau penjualan kotor (gross-sales) dengan jumlah biaya-biaya (total cost), yang dinyatakan dengan nilai terkini. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah usaha tersebut layak dijalankan untuk mendapatkan keuntungan. 

Materi ini seharusnya dikuasai oleh peternak. Namun pada kenyataannya, tidak banyak yang tau atau malah tidak mau tau karena terlalu yakin bahwa usaha ternak yang yang dijalankan sudah pasti menguntungkan.

5.Strategi Pemasaran Modern

Sebagian besar peternak masih terbelenggu dengan cara pemasaran produk peternakan secara tradisional, melalui makelar atau calo yang dikalangan para peternak sapi dan kambing biasa disebut sebagai Blantik. Akibatnya, keuntungan yang didapat tidak maksimal.

Materi ini akan membuka wawasan para peserta bahwa ada banyak alternatif pemasaran produk peternakan, bahkan dimungkinkan untuk membuka market khusus yang berbeda. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan teknologi internet.

6. Studi Lapangan

Bersama dengan narasumber, para peserta akan berkunjung ke usaha peternakan profesional yang telah menerapkan hasil kajian dari para ilmuwan. Tidak sekedar Field Trip, peserta diwajibkan melakukan pengamatan tentang flow bussines dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan narasumber sebagai bahan diskusi dan tanya jawab. Targetnya, agar para peserta mengetahui berbagai kegiatan yang sehari-hari dilakukan di peternakan.

JADWAL DAN LOKASI DIKLAT

Kami hanya melayani program Diklat untuk group/kelompok peternak atau calon peternak, silahkan menghubungi kami melalui telpon/Whatsapp 0811112227 (Abrianto).

Media

Mengenal Sapi Simental yang Jadi Primadona di Indonesia

Sapi Simental – Di Indonesia terdapat banyak macam sapi yang dibudidayakan. Baik untuk sapi pedaging atau sapi perah. Salah satu jenis sapi yang cukup terkenal di kalangan peternak adalah sapi Simental. Baca selengkapnya...

Daftar Keunggulan Beefalo, Hewan Hasil Perkawinan Sapi dan Kerbau

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan bahwa orang yang kebanyakan makan daging, seperti daging sapi, memiliki risiko 30% lebih mudah terkena kanker. Penyebabnya, daging sapi mengandung protein hewani dan lemak jenuh yang cukup tinggi sehingga perlu diwaspadai. Demi mendapatkan kualitas daging sapi yang baik yaitu rendah lemak, rendah kolesterol jahat serta mengandung protein tinggi. Para ahli kemudian mempelajari Sapi bifalo (bahasa Inggris: Beefalo). Baca selengkapnya...

Sapi Bali, Jenis Sapi Kurban Yang Paling Diminati

Di antara berbagai jenis sapi kurban, bisa dibilang Sapi Bali adalah primadonanya. Pada Idul Adha 2019 ini, dilaporkan permintaan Sapi Bali meningkat hingga 30 persen. Karena tingginya minat masyarakat, harga sapi bali pun naik hingga 5 juta rupiah per ekor. Menurut direktorat perbibitan dan produksi ternak, Sapi Bali merupakan salah satu binatang khas Indonesia yang merupakan hasil domestikasi banteng asli Indonesia, yaitu banteng Jawa. Domestikasi ini diperkirakan terjadi sekitar 3500 SM. Baca selengkapnya...