RAGAM INFORMASI

TENTANG DUNIA PERSAPIAN

TRANSLATE

Gejala Dan Penanganan Broyong (Prolapsus Uteri) Pada Sapi

Gangguan reproduksi yang umum terjadi pada sapi diantaranya prolapsus uteri (Broyong) yang sering terjadi pada umur kebuntingan tua. Apabila gangguan reproduksi ini tidak dapat tertangani maka dapat menyebabkan kerugian ekonomi pada usaha peternakan.

Gejala klinis/ Tanda-tanda Broyong (Prolapsus Uteri)

  • Nafsu makan dan minum turun
  • Ternak gelisah
  • Ternak biasanya berbaring tetapi dapat pula berdiri dengan uterus menggantung ke belakang
  • Selaput fetus dan atau selaput mukosa uterus terbuka dan biasanya terkontaminasi dengan feses, jerami, kotoran atau gumapalan darah
  • Uterus biasanya membesar dan udematus terutama bila kondisi ini telah berlangsung 4-6jam atau lebih

 

Penanganan Broyong (prolapsus uteri)

  1. Secara teknis, Broyong dapat ditangani dengan cara  menempatkan sapi  pada kandang dengan kemiringan 5 –15 cm lebih tinggi dari bagian belakang.
  2. Kemudian dengan menggunakan handuk atau sehelai kain basah, uterus (rahim) dipertahankan sejajar vulva sampai datang bantuan.
  3. Uterus dicuci bersih dengan air yang dibubuhi antiseptika sedikit. Uterus direposisi.
  4. Setelah uterus kembali secara sempurna ketempatnya, injeksi oksitosin 30-50 ml intramuskuler.
  5. Kedalam uterus dimasukkan larutan tardomisol (TM) atau terramisin.
  6. Dilakukan jahitan pada vulva dengan jahitan Flessa atau Buhner. Penyuntikan antibiotik secara intramuskuler diperlukan untuk membantu pencegahan infeksi uterus. Prinsip dasar penanganan kasus ini adalah mengembalikan organ yang mengalami prolaps ke posisi normalnya.

 

Penanganan Darurat untuk kasus prolapsus uteri, apabila peralatan dan obat yang terbatas.

  1. Siapkan air bersih
  2. Sediakan sekitar 4 buah es batu (biasanya dibungkus plastik @ 1liter)
  3. Siapkan alkohol
  4. Siapkan jarum jahit/ 1 set alat jahit (kalau tidak ada, pakai jarum karung dan tali rafia - semuanya dicuci air panas dan direndam dulu dalam alkohol 70%).
  5. Cuci alat reproduksi yang keluar dengan air bersih sekalian sisa placenta dan corpus luteum disingkirkan sekalian, lalu perlahan-lahan masukkan seluruh organ reproduksi itu kedalam sampai masuk seluruhnya
  6. Tekan mulut vagina dan masukkan es batu kedalam, untuk membekukan darah.
  7. Jahit luka sobeknya dengan jarum dan tali rafia
  8. Letakkan ternak pada alas tanah dengan posisi kaki depan lebih rendah dari kaki belakang
  9. Usahakan ternak berada dalam ruangan yang terbatas, sehingga ternak tidak dapat memutar.

Sumber: pertanian.magelangkota.go.id