RAGAM INFORMASI

TENTANG DUNIA PERSAPIAN

Biogas Kotoran Sapi Sebagai Alternatif BBM Satu Harga PERTAMINA

Transportasi adalah salah satu kebutuhan keluarga yang memerlukan biaya cukup besar.  Bagi yang memiliki kendaraan sendiri, seperti sepeda motor, biaya bahan bakar minyak (BBM) merupakan pengeluaran wajib yang harus diperhitungkan selain parkir. Apalagi jika kendaraannya wajib menggunakan jenis bahan bakar dengan oktan tinggi. Ditambah lagi BBM satu harga PERTAMINA yang pada prakteknya dipengaruhi banyak hal, salah satunya adalah harga minyak dunia yang cenderung semakin mahal.

BBM satu harga PERTAMINA dianggap selalu memberatkan masyarakat, terutama bagi kehidupan kalangan menengah ke bawah. Berangkat dari kondisi tersebut, Rizal Justian Setiawan, seorang mahasiswa dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), mencoba mengembangkan jenis bahan bakar alternatif dari kotoran sapi.

Idenya muncul ketika Rizal pergi berkunjung ke rumah salah satu temannya di Desa Tirtahargo Bantul. Saat tiba di wilayah tersebut, Rizal mencium bau kurang sedap yang menyebar hampir di seluruh desa. Bau tersebut ternyata berasal kandang ternak sapi. Mayoritas penduduk di desa tersebut memang menggantungkan pendapatannya dari usaha jual beli sapi dan penggemukan sapi.

Namun karena tidak dilakukan pengolahan pada limbah yang dihasilkan, kotoran tersebut sangat mengganggu lingkungan. Atas dasar itulah, Rizal mencoba solusi atas permasalahan tersebut.

Ia mencoba mengolah kotoran sapi menjadi pengganti BBM satu harga PERTAMINA. Prinsip dasarnya adalah mengolah kotoran sapi agar menghasilkan Biogas yang dapat digunakan pada kendaraan bermotor.

Penelitiannya dilakukan selama 5 bulan penuh, dengan hasil yang sangat memuaskan. Berkat inovasi jenis bahan bakar tersebut, Rizal ditunjuk menjadi satu-satunya delegasi Indonesia dalam Short course World Forum of Future Leaders of Environmental di University of Tehran, Tehran, Iran, dimana semua fasilitas mulai dari tiket pesawat, hotel, hingga akomodasi ditanggung oleh lembaga pendidikan tersebut.

Yang membanggakan lagi, dari seluruh negara ASEAN hanya ada dua orang perwakilan, dari Indonesia dan Malaysia. Dan status Rizal pada saat itu adalah, mahasiswa undergraduate, yang harus bersaing dengan dosen dari Universiti Putra Malaysia.

Pemikiran  Rizal dianggap sebagai "Ide Terbaik" terkait teknologi tepat guna yang berdampak untuk lingkungan, oleh sebab itu ia diminta untuk memaparkan ide-idenya di bidang natural resources terkini, kepada mahasiswa program sarjana yang senior, mahasiswa program pascasarjana, mahasiswa strata tiga dan peneliti yang berkecimpung di dunia Engineering maupun Natural Resources.

Event World Forum of Future Leaders of Environmental ini dihadiri oleh para delegasi dari berbagai negara, diantaranya adalah Amerika Serikat, Kanada, Brasil, Tunisia, Afrika Selatan, Jerman, Italia, Finlandia, Saudi Arabia. China, Jepang, Inggris, India, Prancis dan lain-lain.

Berkat Rizal, masyarakat Desa Tirtahargo Bantul kini tidak lagi bermasalah dengan kotoran sapi, dan bisa menjalankan bisnis jual beli sapi dan usaha penggemukan sapi dengan tenang.

Sumber: okezone.com

Sejarah Sapi Belgian Blue yang Jadi Harapan Swasembada Daging

Sejarah Sapi Belgian Blue tak jauh berbeda dari kisah pembiakan wagyu, sapi yang sangat terkenal dari Jepang. Bedanya, jika wagyu tenar berkat kandungan lemak putih atau marblingnya, maka Sapi Belgia ternar berkat otot menonjol bak binaragawan. Baca selengkapnya...

Obat Murah Meriah Untuk Sapi Mencret

Cara mengatasi sapi yang terkena penyakit, yang harus dilakukan pertama kali adalah menghilangkan penyebab penyakit dan mengatasi efek yang ditimbulkan. Contohnya adalah Diare, penyakit yang membuat sapi menjadi sering buang air besar dengan kondisi tinja yang encer atau berair (mencret). Diare pada sapi umumnya disebabkan oleh beberapa faktor fisiologis berupa perubahan lingkungan ternak, yang meliputi: perubahan pakan, perpindahan ternak, perubahan cuaca, dan pergantian pemeliharaan. Baca selengkapnya...

Waspadai Sesak Nafas Akut Pada Sapi

Sapi yang mengalami sesak napas akut besar kemungkinan terkena penyakit Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR). Penyakit menular ini banyak menyerang ternak sapi, baik sapi potong maupun sapi perah. Sapi yang terkena IBR ini biasanya mengalami demam tinggi (sekitar 42 derajat Celsius), nafsu makan menurun, hipersaliva, produksi air susu menurun (pada sapi perah), dan penurunan berat badan yang drastis. Baca selengkapnya...

Penyakit Demam Tiga Hari Pada Sapi, Meski Ringan Namun Merugikan

Nyamuk ternyata tidak hanya mengisap darah manusia, tetapi juga hewan ternak seperti sapi. Tak sekedar mengisap darah, nyamuk tersebut juga menularkan Penyakit Demam Tiga Hari pada sapi, atau dalam Bahasa ilmiahnya disebut sebagai Bovine Ephemeral Fever (BEF), dan dalam Bahasa Inggris sebagai Three Days Sickness. Banyak juga peternak yang menggunakan istilah gomen untuk menyebut penyakit ini. Meski tidak terlalu berat, penyakit ini dapat membuat kerugian cukup besar pada peternak sapi, karena… Baca selengkapnya...