RAGAM INFORMASI

TENTANG DUNIA PERSAPIAN

Dua Jenis Makanan Sehat Penunjang Produktifitas Sapi Perah Dara

Makanan adalah zat yang dikonsumsi oleh makhluk hidup, untuk mendapatkan nutrisi yang kemudian diolah menjadi energi. Makanan untuk manusia disebut pangan, sedangkan makanan untuk hewan seperti sapi disebut sebagai  pakan. Kualitas suatu makanan dapat dinilai dari energi yaang terdapat didalamnya juga daya tahannya. 

Mengkonsumsi makanan yang tidak tepat atau tidak cukup akan menyebabkan kekurangan nutrisi yang mengganggu kesehatan. Oleh sebab itu, makanan adalah salah satu penentu keberhasilan usaha ternak.  Bagi anda yang ingin menanamkan modal di bidang peternakan sapi perah, wajib memberi perhatian khusus pada perawatan sapi perah dara. 

Faktor utama agar sapi perah dara dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, adalah  kualitas dan kuantitas pakan.  Di sisi lain, pakan  merupakan komponen pengeluaran tetap yang paling besar dari total pengeluaran untuk usaha ternak sapi perah. Untuk itu, peternak harus dapat merumuskan racikan pakan yang tepat agar dapat memenuhi kebutuhan ternak sekaligus menciptakan anggaran yang efisien. 

Makanan sehat untuk sapi perah dara terdiri dua jenis yakni pakan hijauan dan konsentrat. Porsi terbesar dalam ransum sapi perah dara adalah pakan hijauan, sedangkan pakan konsentrat merupakan pakan tambahan. Hubungan kedua jenis pakan ini saling melengkapi. Jadi apabila kualitas pakan hijauan rendah, maka konsentratnya harus berkualitas tinggi.

Kandungan nutrisi dari kedua jenis pakan ini diharapkan dapat menunjang pertumbuhan sapi perah sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu makanan sehat untuk sapi perah dara berupa hijauan dan konsentrat perlu diramu menjadi ransum dengan formulasi tertentu untuk memenuhi kebutuhan ternak sekaligus juga efisiensi biaya.

Apa yang dimaksud dengan pakan hijauan dan konsentrat bisa disimak dibawah ini :

  • Hijauan; Pakan hijauan adalah segala jenis tumbuh-tumbuhan yang dapat dicerna oleh ternak tanpa menimbulkan keracunan. Pakan hijauan ini terdiri dari beberapa jenis yaitu: rumput-rumputan dan kacang-kacangan seperti petai Cina, turi, kalopo, gamal, centro, dan lamtoro. Hijauan jenis kacang-kacangan ini kandungan proteinnya cukup tinggi, jadi tidak boleh diberikan secara berlebihan karena dapat menyebabkan diare. Kemudian juga Limbah pertanian, yaitu sisa hasil pertanian yang dapat menjadi pakan hijauan untuk ternak. Contohnya adalah tebon jagung, jerami kacang kedelai, jerami kacang panjang, dan lain-lain.
  • Konsentrat; Pakan konsentrat adalah campuran berbagai bahan baku pakan, seperti tepung jagung, bekatul/dedak, tepung ikan, bungkil kedelai, onggok, dan sebagainya, yang diramu dengan komposisi tertentu dan diberi tambahan mineral dan zat-zat yang berguna untuk kesehatan ternak.

Pemeliharaan dan pemberian makanan sehat dan  berkualitas terhadap sapi dara akan mendukung pertumbuhannya sampai usia 4-5 tahun. Secara umum, pakan sapi dara terdiri dari 60% hijauan dan 40% konsentrat, yang diberikan dua kali setiap hari, yakni pada pagi dan sore hari. Pakan hijau berupa rumput diberikan kepada sapi dara sebanyak 10% dari bobot badan, dan pakan tambahannya sebanyak 1-2% dari bobot badan.

Untuk kuantitasnya, pakan sapi dara diberikan secara bertahap, yakni:

  • Saat masa lepas sapih (usia 3-6 bulan); Pada usia ini pakan starter mulai digantikan dengan formula pakan konsentrat. Pemberian konsentrat ini dilakukan secara bertahap dan maksimal 2kg/ekor setiap harinya.
  • Saat usia lebih dari 6 bulan; Pada usia ini, sapi sudah mampu mencerna bahan makanan yang tinggi serat kasarnya dan daya cerna sapi dara sudah sempurna, sehingga porsi pakan hijauan bisa ditingkatkan.

Pada prinsipnya, pakan sapi dara sama dengan pakan pedet lepas sapih. Namun agar biayanya lebih murah, berikan konsentrat yang kadar proteinnya lebih rendah. Tidak akan menjadi masalah karena protein dan energi bisa diperoleh dari rumput, hijauan kering atau pasture (padang rumput) yang baik.

Namun, jika hijauan atau rumputnya berkualitas rendah, harus ditambah pakan konsentrat yang kadar proteinnya 15-16%, atau berikan pakan campuran yang terdiri dari  55% bungkil kelapa, 40% dedak halus dan 5% ampas tapioka.

Sedangkan untuk minum, sapi yang sudah lepas masa sapih sudah tidak diberi minum susu dan diganti dengan air biasa. Ketersediaan air minum untuk sapi ternak harus selalu ada di masing-masing kandang.

Baca juga: Harga Sapi Perah Dan Cerita Tentang Keju Mozarella Khas Malang. Klik disini

Miliki Tubuh bak Binaragawan, Apa Keistimewaan Sapi Belgian Blue?

Asal-muasal serta keistimewaan Sapi Belgian Blue belum banyak terdengar gaungnya di Tanah Air. Usia kedatangan jenis sapi superior asal Belgia ini ke Indonesia, memang baru menginjak delapan tahun. Sehingga, potensinya masih asing bagi kalangan awam. Baca selengkapnya...

Cara Menjinakkan Sapi

Kegiatan menunggang sapi atau gerobak sapi di Desa Bengking menjadi salah satu cara memanfaatkan potensi pertanian dan pariwisata daerah. Pendapatannya memang cukup menggiurkan. Tarif menunggangi sapi senilai Rp50.000 per orang. Sedangkan tarif gerobak sapi ukuran besar senilai Rp250.0000. Gerobak besar bisa ditumpangi 10-12 orang dewasa atau 15-20 anak-anak. Menurut keterangan salah satu peternak sapi di Desa Bengking, yaitu Yanto alias Mas Petruk, untuk dapat menggunakan sapi sebagai hewan… Baca selengkapnya...

Harga Sapi Perah Dan Cerita Tentang Keju Mozarella Khas Malang

Untuk membuka usaha peternakan sapi perah, sebaiknya menggunakan Sapi Friesian Holstein. Sapi asli Belanda ini memang dikenal sebagai ternak sapi yang paling produktif karena mampu menghasilkan susu yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan sapi perah jenis lainnya. Itu sebabnya banyak orang mencari informasi mengenai harga sapi perah Friesian Holstein terkini. Baca selengkapnya...

Penyakit Demam Tiga Hari Pada Sapi, Meski Ringan Namun Merugikan

Nyamuk ternyata tidak hanya mengisap darah manusia, tetapi juga hewan ternak seperti sapi. Tak sekedar mengisap darah, nyamuk tersebut juga menularkan Penyakit Demam Tiga Hari pada sapi, atau dalam Bahasa ilmiahnya disebut sebagai Bovine Ephemeral Fever (BEF), dan dalam Bahasa Inggris sebagai Three Days Sickness. Banyak juga peternak yang menggunakan istilah gomen untuk menyebut penyakit ini. Meski tidak terlalu berat, penyakit ini dapat membuat kerugian cukup besar pada peternak sapi, karena… Baca selengkapnya...