RAGAM INFORMASI

TENTANG DUNIA PERSAPIAN

Peluang Usaha Lebih Banyak Jika Bergabung Dalam Satu Komunitas Peternak

Peluang usaha adalah sebuah kesempatan untuk melakukan bisnis dengan kegiatan dan aktivitas tertentu, yang bisa mendatangkan manfaat dan keuntungan. Jadi tidak hanya untung tapi juga bermanfaat, agar bisnis yang dilakukan bisa berkelanjutan.

Bagaimana cara menemukan peluang usaha? Cara paling mudah adalah memulainya dari pekerjaan yang sedang dilakukan saat ini. Kenapa? Pastinya banyak pengetahuan yang sudah dikuasai.

Sebagai contoh adalah para peternak sapi di Desa Purwodadi Dalam, Kecamatan Tanjungsari, Lampung. Mereka tergabung salam satu komunitas dengan nama "Peternakan Penyelamat Sapi Produktif" yang disingkat PPSP. Penghasilannya tidak hanya dari jual beli sapi, tapi memanfaatkan peluang untuk mengolah limbah peternakan, yaitu kotoran dan air kencing (urine) menjadi pupuk berkualitas.

PPSP mengelola satu kandang yang berisi 121 ekor sapi, milik 20 orang peternak dengan rata-rata kepemilikan antara 5 hingga 10 ekor. Perawatan dilakukan oleh masing-masing pemiliknya, berikut pemberian pakan, mengumpulkan kotoran berikut kebersihannya.

Hasil dari penjualan kotoran dan urine sapi milik masing-masing warga itulah yang nantinya menjadi penghasilan sampingan. Tidak main-main, omset dari hasil penjualan kotoran sapi itu mencapai Rp 15.000.000 per tahun.

Saat ini penjualan kotoran dan air kencing masih menjadi penghasilan tambahan, kedepannya akan diupayakan bisa menjadi penghasilan pokok.

Sebagai peternak apakah anda tidak mau ambil peluang ini?

Sumber: www.radarlamsel.com

Obat Murah Meriah Untuk Sapi Mencret

Cara mengatasi sapi yang terkena penyakit, yang harus dilakukan pertama kali adalah menghilangkan penyebab penyakit dan mengatasi efek yang ditimbulkan. Contohnya adalah Diare, penyakit yang membuat sapi menjadi sering buang air besar dengan kondisi tinja yang encer atau berair (mencret). Diare pada sapi umumnya disebabkan oleh beberapa faktor fisiologis berupa perubahan lingkungan ternak, yang meliputi: perubahan pakan, perpindahan ternak, perubahan cuaca, dan pergantian pemeliharaan. Baca selengkapnya...

Memilih Model Kandang Sapi Perah Yang Cocok Dengan Cuaca Di Indonesia

Akhir-akhir ini, cuaca di Indonesia semakin gerah. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi tersebut secara meteorologis disebabkan suhu udara yang meningkat disertai dengan kelembapan udara yang tinggi. Berdasarkan pencatatan meteorologis yang dilakukan BMKG, suhu tertinggi terjadi di Sentani, Papua. Baca selengkapnya...

Cara Menjinakkan Sapi

Kegiatan menunggang sapi atau gerobak sapi di Desa Bengking menjadi salah satu cara memanfaatkan potensi pertanian dan pariwisata daerah. Pendapatannya memang cukup menggiurkan. Tarif menunggangi sapi senilai Rp50.000 per orang. Sedangkan tarif gerobak sapi ukuran besar senilai Rp250.0000. Gerobak besar bisa ditumpangi 10-12 orang dewasa atau 15-20 anak-anak. Menurut keterangan salah satu peternak sapi di Desa Bengking, yaitu Yanto alias Mas Petruk, untuk dapat menggunakan sapi sebagai hewan… Baca selengkapnya...

Penyakit Demam Tiga Hari Pada Sapi, Meski Ringan Namun Merugikan

Nyamuk ternyata tidak hanya mengisap darah manusia, tetapi juga hewan ternak seperti sapi. Tak sekedar mengisap darah, nyamuk tersebut juga menularkan Penyakit Demam Tiga Hari pada sapi, atau dalam Bahasa ilmiahnya disebut sebagai Bovine Ephemeral Fever (BEF), dan dalam Bahasa Inggris sebagai Three Days Sickness. Banyak juga peternak yang menggunakan istilah gomen untuk menyebut penyakit ini. Meski tidak terlalu berat, penyakit ini dapat membuat kerugian cukup besar pada peternak sapi, karena… Baca selengkapnya...

Mengenal Sapi Simental yang Jadi Primadona di Indonesia

Sapi Simental – Di Indonesia terdapat banyak macam sapi yang dibudidayakan. Baik untuk sapi pedaging atau sapi perah. Salah satu jenis sapi yang cukup terkenal di kalangan peternak adalah sapi Simental. Baca selengkapnya...
  • Bali Cattle National Asset that Needs to be Preserved

    The government needs to increase the population and productivity of Bali cattle, a national asset other countries do not have, an expert has said. The Bogor Agricultural Institute’s (IPB) animal husbandry professor Ronny Rachman Noor said on Thursday that Bali cattle had often been undervalued by the government because they were local livestock.