RAGAM INFORMASI

TENTANG DUNIA PERSAPIAN

Penyakit Demam Tiga Hari Pada Sapi, Meski Ringan Namun Merugikan

Nyamuk ternyata tidak hanya mengisap darah manusia, tetapi juga hewan ternak seperti sapi. Tak sekedar mengisap darah, nyamuk tersebut juga menularkan Penyakit Demam Tiga Hari pada sapi,  atau dalam Bahasa ilmiahnya disebut sebagai Bovine Ephemeral Fever (BEF), dan dalam Bahasa Inggris sebagai Three Days Sickness. Banyak juga peternak yang menggunakan istilah gomen untuk menyebut penyakit ini.

Meski tidak terlalu berat, penyakit ini dapat membuat kerugian cukup besar pada peternak sapi, karena turunnya berat badan yang terjadi. Penyebabnya adalah  nafsu makan yang berkurang, gemetar, serta lesu. Tanda-tanda lain yang mudah terlihat adalah cuping hidung tampak kering, berikut tubuh yang terasa panas. Selain itu juga ada juga sapi yang mendadak pincang hingga susah berdiri bahkan ada yang lumpuh.

 

 

PENYEBAB PENYAKIT DEMAM TIGA HARI PADA SAPI

Kasus Penyakit Demam Tiga Hari umumnya meningkat pada saat terjadi perubahan cuaca dari musim kemarau menuju musim penghujan. Hujan yang turun hampir setiap hari memang membuat udara menjadi lebih sejuk dan nyaman.

Tapi tanpa disadari ada sebuah ancaman yang datang seiring dimulainya musim hujan yang berasal dari  nyamuk. Memang benar populasi nyamuk terasa lebih banyak dan lebih beringas di musim kemarau. Namun nyamuk sebenarnya lebih getol bertelur di musim hujan. Ini karena tempat berkembang biak dan pertumbuhan larva nyamuk, yaitu genangan air, lebih banyak tersedia di musim hujan.

Tidak hanya bagi manusia, nyamuk juga berbahaya bagi hewan seperti sapi. Salah satunya adalah nyamuk jenis Collicoides sp. dapat menggigit sapi dan menularkan virus Rhabdovirus, penyebab Penyakit Demam Tiga Hari.

Jangka waktu terserangnya Penyakit Demam Tiga Hari memang tidak lebih dari tiga hari. Pada beberapa kasus, dapat sembuh dengan cepat jika tidak ada komplikasi. Kendati demikian, pada sapi pejantan penyakit ini dapat berlangsung hingga lima bulan.

Secara langsung, Penyakit demam tiga hari sangat merugikan peternak. Sapi potong yang terkena penyakit ini, pertambahan berat badannya terganggu.

Sedangkan bagi peternak sapi perah, menyebabkan kerugian yang cukup signifikan. Sapi laktasi yang terkena Penyakit Demam Tiga Hari, produksi susu bisa berhenti total. Repotnya, walapun sudah sembuh, produksi susu tidak dapat kembali normal seperti sebelum terkena penyakit.

Peternak sapi yang sedang melakukan inseminasi buatan maupun kawin alam terancam gagal karena pada betina bunting dapat menyebabkan keguguran (abortus) sedangkan pada sapi jantan dapat menyebabkan sterilitas sementara. Bahkan dapat menimbulkan kematian dalam 1-4 hari setelah mengalami kelumpuhan.

 

 

PENGOBATAN PENYAKIT DEMAM TIGA HARI PADA SAPI

Sampai saat ini tidak ada pengobatan yang efektif untuk Penyakit Demam Tiga Hari.  Pemberian antibiotika berspektrum luas hanya untuk mencegah infeksi sekunder. Multi vitamin dapat juga diberikan  untuk mengatasi adanya stress.

Bisa memberikan obat tradisional dengan meminumkan larutan gula merah dan garam dapur. Pastikan sapi mengonsumsi air yang cukup banyak, jangan sampai dehidrasi.

Untuk hasil yang lebih baik, segera konsultasikan dengan dokter hewan.

 

 

PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM TIGA HARI PADA SAPI

Usahakan jumlah ternak sapi pada satu kandang tidak terlalu padat, kemudian saluran air kotor selalu dijaga agar bisa berjalan dengan lancar.

Jika ada sapi yang sudah terkena Penyakit Demam Tiga Hari, segera pisahkan (karantina) di kandang lain, agar tidak menulari sapi yang sehat.

Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan mengontrol populasi nyamuk, salah satunya dengan menanam beberapa tanaman tertentu diyakini memiliki kemampuan sebagai pengusir nyamuk alami.

 

 

CARA MENGUSIR NYAMUK MENGGUNAKAN TANAMAN

Nyamuk tertarik pada aroma tertentu,  seperti asam laktat yang terkandung dalam tubuh manusia ataupun hewan seperti sapi. Nyamuk juga memiliki indera penciuman yang sangat tajam sehingga dapat mendeteksi aroma, panas tubuh dan karbon dioksida dari jarak jauh. Kabar baiknya, nyamuk ternyata menghindari aroma sangat kuat. Contohnya adalah bau-bauan yang berasal dari tanaman.

Oleh sebab itu, tanaman dapat digunakan untuk mengusir nyamuk.Berikut ini adalah beberapa contoh tanaman pengusir nyamuk yang paling populer di Indonesia yaitu:

  • Serai wangi; atau citronella dalam bahasa Inggris adalah salah satu jenis tanaman pengusir nyamuk paling popular, bahkan menjadi bahan utama produk anti nyamuk.
  • Lavender; memiliki aroma yang diyakini dapat menghambat kemampuan nyamuk untuk mencium bau atau aroma tubuh manusia ataupun hewan seperti sapi.
  • Marigold; merupakan jenis tanaman bunga pengusir nyamuk yang mudah tumbuh di berbagai jenis dan kondisi tanah.
  • Catnip;  tumbuhan jenis mint yang memiliki kandungan nepetalactone yang 10 kali lebih efektif jika dibandingkan dengan DEET atau bahan aktif lain yang digunakan pada produk anti.
  • Rosemary; tanman ini memancarkan aroma kayu sangat kuat yang tidak disukai nyamuk.

Meskipun tanaman yang disebutkan diatas ini diyakini dapat mengusir nyamuk, cara paling mudah dan efisien untuk mengusir nyamuk adalah:

  1. Menghilangkan genangan air di sekitar kendang.
  2. Membersihkan lingkungan secara teratur
  3. Menjaga agar selokan tetap bersih dan bebas dari sampah

 

 

SEREH, CARA MUDAH DAN MURAH MENGUSIR NYAMUK

Walaupun telah memanfaatkan beberapa jenis tanaman pengusir nyamuk di sekitar kandang , bukan berarti Anda akan terbebas dari nyamuk. Tanaman ini akan jauh lebih efektif ketika diolah terlebih dahulu.Sebagai contoh adalah sereh.

Cara mengusir nyamuk dengan sereh cukup mudah, cukup menyiapkan beberapa batang sereh kemudian diiris dengan ukuran kecil-kecil. Letakkan potongan tersebut di sekitar sapi tapi tidak boleh termakan oleh sapi. Bisa dekat dengan tempat pakan atau digantung diatas kandang.

Kemampuan sereh untuk mengusir nyamuk, berasal dari minyak yang terkandung didalamnya. Minyak sereh demikian sering disebut, sebenarnya adalah alat pertahanan sereh dari serangan serangga. Minyak sereh bekerja dengan menutupi sensor nyamuk dari aroma yang menarik bagi mereka yaitu karbondioksida dan asam laktat yang ada di badan sapi.

Jika semua cara sudah dilakukan namun nyamuk  tidak juga hilang, gunakan  bantuan jasa pengendalian nyamuk profesional.

Sejarah Sapi Belgian Blue yang Jadi Harapan Swasembada Daging

Sejarah Sapi Belgian Blue tak jauh berbeda dari kisah pembiakan wagyu, sapi yang sangat terkenal dari Jepang. Bedanya, jika wagyu tenar berkat kandungan lemak putih atau marblingnya, maka Sapi Belgia ternar berkat otot menonjol bak binaragawan. Baca selengkapnya...

Rahasia Merawat Sapi Perah agar Menghasilkan Susu Murni Kualitas Terbaik

Sapi, walaupun jenisnya sama, ternyata bisa menghasilkan susu murni dengan kualitas yang berbeda beda. Ada yang menghasilkan susu kualitas nomor satu, sementara yang lain menghasillkan susu sapi dengan kualitas standar saja. Kualitas susu sapi tak melulu bergantung pada jenis sapi perahnya saja melainkan juga bagaimana cara merawatnya. Baca selengkapnya...

Gejala Dan Penanganan Broyong (Prolapsus Uteri) Pada Sapi

Gangguan reproduksi yang umum terjadi pada sapi diantaranya prolapsus uteri (Broyong) yang sering terjadi pada umur kebuntingan tua. Apabila gangguan reproduksi ini tidak dapat tertangani maka dapat menyebabkan kerugian ekonomi pada usaha peternakan. Baca selengkapnya...

Mengenal Sapi Simental yang Jadi Primadona di Indonesia

Sapi Simental – Di Indonesia terdapat banyak macam sapi yang dibudidayakan. Baik untuk sapi pedaging atau sapi perah. Salah satu jenis sapi yang cukup terkenal di kalangan peternak adalah sapi Simental. Baca selengkapnya...