Selain terkenal dengan cemilan enting-enting gepuk, Kota Salatiga, Jawa Tengah, tersohor dengan pembuatan keripik paru sapi. Makanan ringan keripik paru dari Kota Salatiga itu kerap menjadi incaran buah tangan oleh wisatawan yang datang ke kota yang berada di lereng gunung Merbabu itu.
Pelanggannya datang dari kota Yogyakarta, Tangerang, Bandung, serta Jakarta. Harga keripik paru dalam kisaran Rp 80.000 per kilogram (kg). Harga keripik paru dalam kemasan dengan ukuran lebih kecil (1/4 kg) Rp 25.000. Adapun keripik yang dikemas dalam kaleng dan berbobot 1,35 kg dijual dengan harga Rp 145.000.
Untuk mengolah kerupuk paru, para pelaku usaha keripik itu mendapat pasokan bahan baku dari rumah pemotongan sapi di Salatiga. Mereka kompak mencari bahan baku paru sapi dari daerah mereka sendiri, menghindari membeli paru sapi dari kabupaten tetangga seperti Boyolali. Karena khawatir paru sapi daerah lain bersumber dari sapi glongongan, Sapi glonggongan adalah sapi yang diberi minum sebelum disembelih, untuk menaikkan bobot.
Harga paru segar berkualitas, sekitar Rp 40.000 per kg, Produden paru skala besar butuh sekitar 50 kilogram paru setiap hari. Mereka bisa mengenali paru bermutu baik dari warna dan kekeringan paru, yaitu yang bagus berwarna jambon (merah muda) cerah, dan tidak mengandung air.
Dari setiap 50 kg paru yang dibeli, yang bisa terolah hanya setengah. Sebab, terjadi penyusutan paru selama proses produksi. Sebelum digoreng dan dicampur tepung bumbu, paru harus direbus dahulu. Setelah direbus, paru kemudian diiris tipis agar renyah saat dikonsumsi. Ketebalan paru harus diperhatikan agar bia mendapatkan keripik paru yang renyah.
Kendala dari pembuatan keripik paru itu adalah harga bahan bakar gas elpiji dan minyak tanah yang mahal. Oleh karena itu para produsen ini memilih menggunakan kayu sebagai bahan bakar. Selain murah, penggunaan kayu bisa memberikan efek harum pada keripik.
Serba-serbi Bisnis Keripik Paru Sapi
“Jeroan” adalah istilah yang diberikan bagi olahan makanan dari organ dalam suatu hewan. Di Indonesia, jeroan cukup populer dan digunakan dalam berbagai bahan masak, mulai dari masakan santai seperti bubur, soto, campuran untuk nasi goreng, nasi uduk, hingga menjadi menu utama pendamping nasi.Jeroan dapat menjadi alternatif untuk lauk daging karena berbagai hewan lazim dikonsumsi jeroannya, kecuali ikan. Salah satu jeroan favorit masyarakat Indonesia adalah paru sapi.
Mahalnya Harga Daging Sapi Bukan Salah Peternak!
Menurut peneliti dari Center for Indonesia Policy Studies (CIPS), Felippa An Amanta, penyebab utamanya adalah rantai distribusi daging sapi yang sangat panjang. Sebelum sampai ke tangan konsumen harus melewati tujuh hingga sembilan tahapan. Dimulai dari peternak atau tempat penggemukan sapi (feedlot) yang menjual kepada pedagang kecil. Selanjutnya pedagang kecil ini menjualnya kembali kepada pedagang skala besar. Baca selengkapnya...
Apakah Sapi Brahman Cocok Dibudidayakan Oleh Peternak Indonesia?
Sapi brahman adalah keturunan sapi zebu yang berasal dari India, dengan ciri khas berpunuk besar dan berkulit longgar, gelambir dibawah leher sampai perut lebar dengan banyak lipatan-lipatan. Telinga panjang menggantung dan berujung runcing. Baca selengkapnya...
Seperti Apakah Bentuk Bangunan Kandang Untuk Mempercepat Proses Perkawinan Alami Pada Sapi Perah?
Kandang merupakan rumah bagi hewan ternak termasuk sapi, oleh karena itu bentuk bangunan kandang sapi harus dibuat senyaman mungkin untuk mendukung kebutuhannya. Kandang sapi yang baik juga harus mempermudah peternak untuk melaksanakan pekerjaannya mulai dari memberi pakan hingga membersihkan kotoran. Baca selengkapnya...