Mana Resep Kuah Bakso Sapi Yang Lebih Spesial, Yang Pakai Kaldu Tulang Atau Daging?

Mie bakso dapat dikatakan sebagai  sebuah hidangan sejenis sup. Mie bakso Indonesia terdiri dari bakso yang disajikan dengan mi kuning dan bihun. Mie bakso nyaris identik dengan soto mie, hanya saja hidangan tersebut memakai bakso. Mie bakso dapat ditemukan di seluruh Indonesia dari gerai jalanan sampai tempat makan kelas tinggi. Bersama dengan soto, sate dan siomay, mie bakso adalah salah satu makanan jalanan paling populer di Indonesia. Apakah anda setuju, bakso sapi yag nikmat itu selain ditentukan oleh tekstur baksonya, kuahnya juga turut berperan? Ada yang menyebut jika kuah bakso bisa nikmat karena ada bahan tambahan lain dalam mangkuk bakso.

Rahasianya ternyata  terletak pada jenis kaldu yang digunakan. Ada dua jenis kaldu untuk membuat kuah bakso, yaitu kaldu daging dan kaldu tulang, yang masing-masing memiliki karakteristik sendiri, yaitu: 

 

1. Kaldu Tulang

Sesuai dengan namanya, kaldu tulang terbuat dari tulang-tulang sapi. Bagian tulang sapi yang baik digunakan untuk membuat kuah bakso adalah bagian tulang punggung. Tulang kaki pun bisa digunakan, tetapi hasilnya lemak dalam kuah akan lebih banyak, karena didalam tulang kaki ada terdapat sumsum tulang yang akan keluar saat direbus.

Kelebihan dari kaldu yang dibuat dari tulang sapi adalah citar asa enak, gurih, dan segar

 

2. Kaldu Daging

Jika menggunakan daging, maka kuah bakso yang dihasilkan akan lebih ringan dan bening.. Kaldu daging sangat cocok untuk mereka yang tidak suka kuah kental. Anda bisa menggunakan daging dari bagian apa saja, tidak seperti memiih  tulang untuk kaldu..

Mana yang lebih enak? Jawabannya tentu sesuai dengan selera .....

Sapi Dapat Hidup Hingga Usia Berapa Tahun?

Sapi perah adalah jenis sapi yang dikembangbiakkan secara khusus karena kemampuannya dalam menghasilkan susu dalam jumlah besar. Pada umumnya, sapi perah termasuk dalam spesies Bos taurus. Pada awalnya, manusia tidak membedakan sapi penghasil susu dengan sapi potong. Apapun jenisnya, seekor sapi dapat digunakan untuk menghasilkan susu (sapi betina) maupun daging (umumnya sapi jantan). Baca selengkapnya...

Membangun Kandang Sapi Sederhana Untuk Peternak Pemula

Jika Anda ingin memulai bisnis peternakan sapi, hal pertama yang harus disiapkan adalah kandang yang sesuai dengan jenis ternak dan anggarannya. Kandang untuk jenis sapi potong berbeda dengan kandang untuk sapi perah. Sedangkan anggaran biaya untuk pembuatan kandang sangat tergantung pada jenis materialnya. Baca selengkapnya...

Cara Menjinakkan Sapi

Kegiatan menunggang sapi atau gerobak sapi di Desa Bengking menjadi salah satu cara memanfaatkan potensi pertanian dan pariwisata daerah. Pendapatannya memang cukup menggiurkan. Tarif menunggangi sapi senilai Rp50.000 per orang. Sedangkan tarif gerobak sapi ukuran besar senilai Rp250.0000. Gerobak besar bisa ditumpangi 10-12 orang dewasa atau 15-20 anak-anak. Menurut keterangan salah satu peternak sapi di Desa Bengking, yaitu Yanto alias Mas Petruk, untuk dapat menggunakan sapi sebagai hewan… Baca selengkapnya...

Rahasia Merawat Sapi Perah agar Menghasilkan Susu Murni Kualitas Terbaik

Sapi, walaupun jenisnya sama, ternyata bisa menghasilkan susu murni dengan kualitas yang berbeda beda. Ada yang menghasilkan susu kualitas nomor satu, sementara yang lain menghasillkan susu sapi dengan kualitas standar saja. Kualitas susu sapi tak melulu bergantung pada jenis sapi perahnya saja melainkan juga bagaimana cara merawatnya. Baca selengkapnya...

Harga Sapi Perah Dan Cerita Tentang Keju Mozarella Khas Malang

Untuk membuka usaha peternakan sapi perah, sebaiknya menggunakan Sapi Friesian Holstein. Sapi asli Belanda ini memang dikenal sebagai ternak sapi yang paling produktif karena mampu menghasilkan susu yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan sapi perah jenis lainnya. Itu sebabnya banyak orang mencari informasi mengenai harga sapi perah Friesian Holstein terkini. Baca selengkapnya...
  • Bali Cattle National Asset that Needs to be Preserved

    The government needs to increase the population and productivity of Bali cattle, a national asset other countries do not have, an expert has said. The Bogor Agricultural Institute’s (IPB) animal husbandry professor Ronny Rachman Noor said on Thursday that Bali cattle had often been undervalued by the government because they were local livestock.