RAGAM INFORMASI

TENTANG DUNIA PERSAPIAN

'Ibu Tiri Kalah Kejam Dengan Ibu Kota' Tidak Berlaku Bagi Peternak Sapi Perah di Jakarta

Istilah Ibu Kota dan ibu tiri, sudah diperbincangkan sejak tahun 1981. Berawal dari film nasional yang dibintangi oleh almarhum Ateng dan Iskak yang berjudul 'Kejamnya ibu tiri tak sekejam Ibu Kota'. Kisahnya tentang Ateng yang memiliki ibu tiri yang jahat, yang diperankan oleh Doris Calleboute.

Ibu tiri tersebut kerap menyuruh ateng untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga, seperti menimba air, memberi makan sapi, mencuci piring, bahkan sampai belanja di pasar. Sementara si ibu tiri malah bersantai-santai di kamar.

Istilah ibukota lebih kejam daripada ibu tiri mendadak dimunculkan kembali oleh Ahok, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI. Menurutnya, itu kalimat yang salah! Yang benar adalah 'Ibukota lebih baik daripada ibu kandung yang miskin', maksudnya Ibu kota itu harus jadi tempat orang berpeluang jadi kaya dan berhasil' asalkan gigih dan tekun. Apapun jenis usahanya, termasuk menjadi peternak sapi perah.

Sebagai contoh adalah bisnis susu sapi perah yang dikelola Rochmani (57) yang dilakoni sejak tahun 1992. Peternakan sapi milik Rochmani berada di kawasan Pondok Ranggon, Jakarta. Ia bersama sejumlah pekerja merawat puluhan sapi yang ada di peternakan tersebut, mulai dari memberi makan hingga memerah susu sapi.

Dalam satu hari, peternakan milik Rochmani menghasilkan ratusan liter susu dalam satu hari. Susu sapi yang telah diperah kemudian ia kemas untuk selanjutnya dijual dengan harga Rp10 ribu ke sejumlah kedai di Jakarta dan sekitarnya.

Sugiono, Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, mewakili Ditjen PKH Kementan RI menyampaikan apresiasinya kepada para peternak sapi perah di DKI Jakarta karena mampu bertahan di tengah beratnya kehidupan di Ibu Kota saat pandemi Covid-19.

Mereka sangat bersemangat berpartisipasi pada program Kementerian Pertanian (Kementan) pada tahun 2020 ini, yaitu Sikomandan (Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri). Dimana salah satu program di dalamnya ada kegiatan Inseminasi Buatan (IB), untuk mengangkat harkat dan kesejahteraan peternak.

Hal tersebut ia ucapkan saat menemani Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta Suharini Eliawati, ketika membuka acara Ekspose Sapi Perah di Pondok Ranggon Jakarta Timur. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta, Sabtu (14/11/2020).

Suharini Eliawati juga menyampaikan bahwa selama pandemi covid-19, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta tetap berkomunikasi dengan peternakan yang ada di wilayah Jakarta.

Pada kegiatan tersebut beberapa agenda yang dilakukan yakni kunjungan Sentra Unit Pengolahan Hasil (UPH) Kelompok Olahan Susu Swadaya, kunjungan ke peternakan sapi serta panen padet yang dihadiri oleh Pemda Jakarta Timur dan jajaranya, serta BPOM.

Baca juga: Harga Sapi Perah Dan Cerita Tentang Keju Mozarella Khas Malang. Klik disini

Sumber: liputan 6.com dan akurat.co

Obat Murah Meriah Untuk Sapi Mencret

Cara mengatasi sapi yang terkena penyakit, yang harus dilakukan pertama kali adalah menghilangkan penyebab penyakit dan mengatasi efek yang ditimbulkan. Contohnya adalah Diare, penyakit yang membuat sapi menjadi sering buang air besar dengan kondisi tinja yang encer atau berair (mencret). Diare pada sapi umumnya disebabkan oleh beberapa faktor fisiologis berupa perubahan lingkungan ternak, yang meliputi: perubahan pakan, perpindahan ternak, perubahan cuaca, dan pergantian pemeliharaan. Baca selengkapnya...

Waspadai Sesak Nafas Akut Pada Sapi

Sapi yang mengalami sesak napas akut besar kemungkinan terkena penyakit Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR). Penyakit menular ini banyak menyerang ternak sapi, baik sapi potong maupun sapi perah. Sapi yang terkena IBR ini biasanya mengalami demam tinggi (sekitar 42 derajat Celsius), nafsu makan menurun, hipersaliva, produksi air susu menurun (pada sapi perah), dan penurunan berat badan yang drastis. Baca selengkapnya...

Cara Menjinakkan Sapi

Kegiatan menunggang sapi atau gerobak sapi di Desa Bengking menjadi salah satu cara memanfaatkan potensi pertanian dan pariwisata daerah. Pendapatannya memang cukup menggiurkan. Tarif menunggangi sapi senilai Rp50.000 per orang. Sedangkan tarif gerobak sapi ukuran besar senilai Rp250.0000. Gerobak besar bisa ditumpangi 10-12 orang dewasa atau 15-20 anak-anak. Menurut keterangan salah satu peternak sapi di Desa Bengking, yaitu Yanto alias Mas Petruk, untuk dapat menggunakan sapi sebagai hewan… Baca selengkapnya...

Rahasia Merawat Sapi Perah agar Menghasilkan Susu Murni Kualitas Terbaik

Sapi, walaupun jenisnya sama, ternyata bisa menghasilkan susu murni dengan kualitas yang berbeda beda. Ada yang menghasilkan susu kualitas nomor satu, sementara yang lain menghasillkan susu sapi dengan kualitas standar saja. Kualitas susu sapi tak melulu bergantung pada jenis sapi perahnya saja melainkan juga bagaimana cara merawatnya. Baca selengkapnya...

Memilih Model Kandang Sapi Perah Yang Cocok Dengan Cuaca Di Indonesia

Akhir-akhir ini, cuaca di Indonesia semakin gerah. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi tersebut secara meteorologis disebabkan suhu udara yang meningkat disertai dengan kelembapan udara yang tinggi. Berdasarkan pencatatan meteorologis yang dilakukan BMKG, suhu tertinggi terjadi di Sentani, Papua. Baca selengkapnya...
  • Bali Cattle National Asset that Needs to be Preserved

    The government needs to increase the population and productivity of Bali cattle, a national asset other countries do not have, an expert has said. The Bogor Agricultural Institute’s (IPB) animal husbandry professor Ronny Rachman Noor said on Thursday that Bali cattle had often been undervalued by the government because they were local livestock.