Mengapa Mayoritas Sapi Bantuan Presiden Jokowi Adalah Jenis Limosin?

Warga Kecamatan Gantung sangat antusias menyaksikan sapi kurban bantuan Presiden Jokowi yang dilaksanakan di masjid Alhikmah, tepatnya di Desa Lenggang, Belitung Timur. Bahkan beberapa diantaranya rela memanjat bangunan hanya untuk melihat melihat proses penyembelihan sapi jenis persilangan limosin-Madura tersebut.

 

Dibutuhkan belasan orang hanya untuk merebahkan sapi yang berbobot sekitar 1,171 kilogram tersebut. Kumandang takbir mengiringi proses pemotongan dilaksanakan oleh seorang tokoh agama di Kecamatan tersebut. Daging dari sapi bantuan Presiden Jokowi  langsung dibagikan kepada warga di tujuh desa yang ada di Kecamatan Gantung.

Tidak hanya di Belitung Timur, Presiden Jokowi juga berkurban sapi jenis Limosin ke beberapa tempat lain, salah satunya di Masjid Istiqlal Jakarta. Sapi Presiden Jokowi tersebut berumur sekitar 3,5 tahun, berwarna cokelat terang, dengan berat sekitar 1,7 ton.

Berdasarkan cerita dari para pedagang sapi kurban, sapi jenis limosin memang menjadi favorit masyarakat yang ingin berkurban pada Idul Adha walaupun harganya paling mahal. Penampakan dan postur sapi limosin memang berbeda dibanding sapi lokal asli Indonesia lainnya. Warna bulunya merah kecokelatan dengan bagian-bagian tubuh padat penuh daging, dan terlihat sangat berotot.

Sapi ini keturunan boss taurus asal Eropa ini tergolong sapi dwi fungsi, yaitu bisa sebagai sapi potong dan sapi perah yang diambil susunya. Namun awalnya dikembangkan pertama kali di Perancis Tengah sebagai sapi pekerja hingga akhirnya menjadi sapi pedaging. 

Saat ini sapi limosin menjadi favorit para peternak di Indonesia, karena dengan pakan berkualitas tubuhnya lebih cepat besar dan gemuk. Tingginya sekitar 1,5 meter, pertambahan bobotnya antara 1 sampai dengan 1,5 kilogram setiap hari, hingga mencapai lebih dari 1,2 ton. Kualitas daging bagus, dengan persentase karkas karkas rata-rata 50 persen.

Jenis limosin sudah tersebar luas dikalangan peternak lokal, itu sebabnya karena hampir 100 persen sapi limosin untuk kurban adalah produksi dalam negeri. Ini karena bibit semen beku sapi bongsor ini sudah dikawin silang dengan sapi lokal seperti sapi Bali, Sapi Madura maupun sapi Sumba Ongole, yang juga merupakan jenis sapi unggul di Indonesia.

Sejak dari jaman dulu, sapi bongsor ini jadi pilihan para pejabat dan semakin terkenal karena menjadi pilihan untuk sapi bantuan Presiden Jokowi. Limosin memang sapi kelas dunia, digandrungi para peternak di Asia, Australia, Eropa hingga Eropa. Penggemukan sapi Limosin harus sebagai inti usaha, bukan sekedar usaha sampingan. 

BAGAIMANA MEMILIH BIBIT SAPI LIMOSIN SUPER?

Sapi limousin murni sebenarnya sulit ditemukan di indonesia. Yang dipelihara peternak umumnya merupakan hasil persilangan dengan sapi lokal misalnya dengan peranakan ongole (PO), Brahman, Hereford. Tips untuk mendapatkan bibit sapi limosin super adalah dengan memperhatikan proporsi badan bibit mulai dari samping, belakang, depan dan seluruh badannya yaitu:

  1. Pilih yang kepala yang terlihat besar namun seimbang dengan tubuhnya.
  2. Lehernya besar, tebal, kuat serta bergelambir.
  3. Punggungnya lurus sejajar serta tidak bengkok atau melengkung.
  4. Mulutnya datar.
  5. Tulang rusuknya tidak melengkung ke dalam
  6. Yang jantan punya 2 testis dan yang betina memiliki 4 buang putting.
  7. Kakinya normal, maksudnya tidak cacat (tidak pincang).

 


KANDANG DAN PAKAN SAPI LIMOSIN

Tergolong jenis sapi yang butuh cahaya matahari, model kandang idealnya harus terbuka dengan ukuran disesuaikan dengan jumlah ternak. Lebar kandang minimal 2,5 meter. Tempat pakan dan minum dengan ukuran yang sesuai agar pakan tidak tercecer. Dan yang terpenting adalah, kandang harus dibersihkan setiap hari dan sapi juga harus mandi minimal 2 hari sekali agar terjaga kesehatannya.

Untuk pakannya sebaiknya adalah  hijauan dan konsentrat, atau rumput dengan campuran ampas tahu, bekatul dengan sari tebu. Yang perlu diingat, makanan harus selalu tersedia setiap saat di dalam kandang, jangan sampai kehabisan. Pembagian pakan sebaiknya pagi dan malam rumput dan siang hari baru campuran pakan lain.

Jika ingin kelihatan berotot dan lehernya besar, ada baiknya sapi dipijat satu minggu sekali. Dan sapi pun juga harus rajin diajak jalan-jalan di alam bebas agar tidak stres.

Itulah informasi singkat mengenai sapi limosin. Mari kita berharap sapi bantuan Presiden Jokowi tidak hanya sapi jenis limosin saja tapi juga jenis sapi lokal lainnya. Agar peternak sapi jenis lain juga kebagian rejekinya...

Memelihara sapi limosin memang cocok bagi peternak yang ingin mendapatkan keuntungan besar dengan cepat. Oleh sebab itu sangat disayangkan apabila anda memiliki bibit sapi limosin namun hanya dibudidayakan sebagai usaha sampingan. Semoga bisa dijadikan rujukan untuk usaha peternakan Anda.

Baca juga: Perbandingan Harga Sapi Limosin dan Simental, Mana Yang Lebih Mahal?

Hebat! Membeli Sapi Kurban Dengan Uang Jasa Pijat

Pijat adalah sebuah aktivitas yang dilakukan dengan cara memberi tekanan pada anggota tubuh, terutama kulit, otot, dan urat, dengan teknik atau metode tertentu. Dengan pijat, ada beberapa penyakit dapat diatasi dan mendapatkan kembali keseimbangan tubuh. Berbicara tentang pijat, masyarakat Indonesia lebih akrab dengan pijat tradisional. Baca selengkapnya...

Cara Penanganan Sapi Bunting dan Pedet

Usaha pembibitan sapi potong yang dipelihara secara tradaisional, produktivitas masih rendah, sehingga berpengaruh terhadap pendapatan peternak. Penyebabnya adalah peternak kurang memperhatikan pakan dan perawatan pada induk yang bunting, melahirkan, hingga menyusui, serta cara penyapihan pedet yang kurang tepat. Baca selengkapnya...

Sapi Jabres, Sangat Menguntungkan Untuk Dibudidayakan

Di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, terdapat sapi lokal yang disebut Jabres. Jabres adalah singkatan dar kata 'Jawa' dan 'Brebes'. Sapi jabres diduga merupakan hasil persilangan antara sapi madura atau sapi bali dengan sapi lokal atau ongole. Sapi ini berkembang dengan baik di daerah dataran tinggi Kabupaten Brebes bagian selatan. Baca selengkapnya...