Tidak hanya sapi, bakteri ini juga menginfeksi kambing, dan domba. Bakteri Cl.chauvoei bisa berada di usus, hati, limpa, atau otot hewan-hewan pada umumnya terutama mamalia dan dapat berpindah ke tanah dan menyebar melalui kontaminasi feses dengan air.
Bakteri ini juga bisa terdapat pada jaringan tubuh hewan yang sedang membusuk meski tidak menderita penyakit radang paha. Dengan demikian, penyebab penyakit ini bisa menyebar sangat luas. Penyakit ini pun telah ditemukan hampir di seluruh tempat di penjuru dunia.
Penularan dan Gejala Penyakit Menular Radang Paha
Cara penularan penyakit ini diduga terjadi lewat mulut. Spora Cl.chauvoei yang berada di dalam tanah selama bertahun-tahun dalam keadaan tidak aktif akan kembali ke dalam bentuk infektif ketika dikonsumsi oleh hewan ternak yang merumput. Penyakit ini juga bisa menular melalui luka saat terjadi pemotongan tanduk, kastrasi, pencukuran bulu, alat suntik, dan alat-alat yang lain.
Lingkungan peternakan yang kurang higienis juga dapat menjadi faktor penyebab penyebaran penyakit menular ini. Selain itu, pembuangan feses atau bangkai hewan yang terinfeksi Cl.chauvoei di peternakan sapi yang dilakukan secara sembarangan dapat menjadi penunjang terjadinya wabah black leg.
Gejala klinis dari penyakit radang paha yang paling mencolok adalah terjadi peradangan di bagian atas kaki yang meluas secara cepat dan sapi mengalami pincang atau kelumpuhan. Setelah itu terjadi pembengkakan yang cepat menyebar di otot gerak terutama daerah bahu dan paha. Sapi yang terserang radang paha biasanya juga terdengar mendengkur dengan gigi gemertak.
Penyakit menular ini biasanya menyerang sapi muda. Sapi yang terserang akan terlihat lesu dan mengalami kenaikan suhu rektal, terjadi palpasi pada bagian yang bengkak, terasa lunak, panas, dan terdengar suara krepitasi. Bakteri Cl.chauvoei memproduksi gas dalam jumlah besar ketika tumbuh dan bereproduksi. Gas ini kemudian menumpuk di jaringan yang terinfeksi sehingga menimbulkan suara berderak saat ditekan (krepitasi).
Kematian terjadi sekitar 24-48 jam setelah gejala klinis pertama kali terlihat. Maka dari itu sering kali sapi ternak ditemukan mati mendadak. Bangkai sapi atau hewan lain yang terkena black leg akan mengalami pembusukan dengan sangat cepat, kaki-kakinya menjulur dan kaku, mulut berbusa, bagian anus dan hidung mengeluarkan darah, dan terdapat pembengkakan di bawah kulit yang apabila dibuka akan terdapat cairan dan gas.
Pengobatan dan Pencegahan Penyakit Menular Radang Paha
Upaya pengobatan hewan ternak dari penyakit radang paha umumnya dilakukan dengan memberikan penisilin sebanyak 4.000-8.000 IU per kilogram berat badan hewan. Namun tingkat keberhasilannya tergolong rendah. Pada hewan ternak yang berhasil sembuh pun jaringan yang sebelumnya terinfeksi akan mengelupas. Di negara maju, apabila terdapat ternak yang terserang penyakit menular radang paha, umumnya akan langsung dibunuh dan dikubur/dibakar.
Maka dari itu perlu dilakukan upaya pengendalian dan pencegahan penyebaran penyakit ini. Beberapa langkah yang bisa dilakukan yaitu: memindahkan hewan dari padang rumput ke kandang yang memiliki sistem pembuangan kotoran yang baik, melakukan vaksinasi terhadap sapi terutama sapi muda sampai usia 8 bulan, dan semua hewan secara serentak diberi suntikan pencegahan dengan menggunakan penisilin dan benzantin penisilin. Satu kali vaksinasi dapat melindungi sapi ternak dalam jangka waktu yang relatif lama.